
baliprov.org, NTB – Kontingen Bali menunjukkan performa impresif pada awal Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat. Setelah dilepas secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Bali pada 24 Juli 2025 lalu, kontingen berjumlah 564 peserta yang terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial mulai berkompetisi sejak 26 Juli. Sebagai konsekuensi dari persiapan matang, target awal masuk 10 besar nasional mencapai hasil nyata dengan perolehan medali langsung pada hari pertama.
Tepat pada 26 Juli, Kontingen Bali berhasil mengumpulkan total tujuh medali, meliputi 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Prestasi ini datang dari dua induk olahraga, yaitu Jemparingan dan Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI).
– Di nomor Jemparingan WBN U‑15 Putri, Anak Agung Istri Trisna Mahareni Premadevi sukses mengantongi medali emas.
– Sedangkan di kategori WBN Putra U‑15, Dewa Gede Sri Utajala turut menyumbangkan emas kedua untuk Bali.
– Tidak kalah bersinar, peraih medali perak antara lain Putu Tania Erlita Anjani (Jemparingan) dan Ni Putu Nadhira Agrasandhya Pramesti dari ILDI di kategori Perorangan Kids.
– Sementara itu, medali perunggu diraih oleh Ni Made Tika Satyaswari (Jemparingan) dan Ni Wayan Indah Libriani (ILDI).
Pencapaian itu sekaligus membuktikan prediksi Ketua KORMI Bali, I Made Rentin, yang menyatakan 60% dari 32 induk olahraga yang diikuti berpotensi medali. Dari target 20 emas yang dicanangkan jauh-jauh hari, Bali berhasil memantapkan pijakan sejak hari pertama.
Lebih lanjut, pencapaian positif ini dinilai sebagai awal yang menjanjikan bagi kontingen dalam mengejar posisi peringkat di atas capaian sebelumnya (peringkat 11 nasional pada Fornas VII 2023).
Sementara prestasi dipertandingkan, filosofi Fornas tidak melulu soal kemenangan. Filosofi “Kalah Menang, Semua Senang” yang digaungkan oleh penyelenggara menekankan bahwa partisipasi, kebahagiaan, dan kebugaran masyarakat adalah inti dari ajang ini.
Di samping itu, penyelenggaraan Fornas juga menyelaraskan aspek budaya dan lingkungan. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pidatonya menyampaikan bahwa rakyat Indonesia akan merayakan kebugaran sambil memperlihatkan kekayaan budaya lokal sejak pembukaan acara.
Kini, Bali masih memiliki beberapa hari tersisa hingga puncak penutupan pada 1 Agustus 2025. Dengan target yang telah dicanangkan, Bali punya peluang besar menambah jumlah medali. Bahkan, jika tren pada hari pertama terus berlanjut, target 19–20 emas bukan hal mustahil untuk dicapai.
Selain itu, keikutsertaan Bali dalam lebih dari 30 induk olahraga membuka kesempatan untuk menyeimbangkan raihan medali di cabang yang memiliki tingkat persaingan tinggi maupun cabang tradisional yang selama ini menjadi kekuatan kontingen.
Baca Juga: Festival Jazz Ubud Kembali Digelar, Suguhkan Jazz Internasional
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali