
baliprov.org – Gilimanuk, Bali – Kapal Motor Penumpang (KMP) Agung Samudera XVIII mengalami insiden kandas di perairan Selat Bali pada Rabu pagi, 16 Juli 2025. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.38 WITA saat kapal berangkat dari Dermaga LCM (Landing Craft Machine) Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Menurut informasi dari pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gilimanuk, kapal tersebut kandas sekitar 200 meter dari bibir pantai. Posisi kapal terpantau miring dengan haluan menghadap ke arah timur, diduga karena kondisi arus bawah laut yang kuat dan perubahan pasang surut air laut.
KMP Agung Samudera XVIII semula dijadwalkan berlayar seperti biasa dalam rute penyeberangan antar-pulau yang rutin. Namun, tidak lama setelah lepas dari dermaga, kapal mendadak kehilangan kendali arah akibat hempasan ombak dan arus yang tidak stabil. Nahkoda sempat mencoba mengendalikan kapal, namun gagal dan akhirnya kandas di area dangkal perairan.
Menanggapi insiden tersebut, tim gabungan dari Basarnas, Polairud, serta KSOP Gilimanuk segera melakukan evakuasi. Proses penyelamatan berlangsung cepat dan terkendali.
Kepala KSOP Gilimanuk, I Gede Suardana, menjelaskan bahwa terdapat total 41 orang di atas kapal, terdiri dari penumpang dan awak. Seluruhnya berhasil dievakuasi tanpa mengalami luka serius. Beberapa di antaranya tampak panik, namun berhasil ditenangkan oleh petugas.
“Evakuasi berlangsung aman. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Semua penumpang telah dibawa ke darat dan diberikan pertolongan pertama,” ujar Suardana saat dikonfirmasi.
Hingga siang hari, proses penanganan kapal masih dilakukan. Pihak otoritas pelabuhan mendatangkan tugboat untuk membantu menarik kapal dari posisi kandasnya. Selain itu, investigasi juga segera dilakukan guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan kelalaian teknis atau gangguan navigasi.
Sementara itu, layanan penyeberangan di lintasan Gilimanuk–Ketapang masih berjalan dengan menggunakan kapal alternatif, meski sempat mengalami antrean akibat gangguan operasional.
Insiden ini sontak menarik perhatian warga sekitar dan para penumpang yang hendak menyeberang. Banyak yang mengabadikan momen kandasnya kapal melalui ponsel, sementara petugas pelabuhan meminta warga tetap tenang dan tidak mendekati lokasi kejadian.
Pihak pengelola kapal, PT. Dharma Lautan Utama, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Mereka juga berjanji akan bertanggung jawab penuh dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Seruduk Warung Makan Babi Guling Men Lari di Gianyar
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali