
baliprov.org, Denpasar, 11 Agustus 2025 — Persoalan sampah yang terus menghantui Pulau Dewata kini kembali menjadi sorotan. Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan setengah hati dalam menangani masalah sampah di Bali. Pernyataan tegas ini disampaikan saat menghadiri rapat evaluasi pengelolaan sampah di Denpasar pada Senin (11/8).
Latar Belakang Masalah Sampah di Bali
Selama beberapa tahun terakhir, Bali menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Tumpukan sampah yang kian menggunung bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga memicu persoalan lingkungan. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bali, volume sampah yang masuk ke TPA mencapai 4.200 ton per hari, sebagian besar berasal dari kawasan perkotaan dan destinasi wisata.
Langkah Konkret Pemerintah
Gubernur Koster menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis sudah disiapkan.
Pertama, pemerintah mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan. Kedua, memperkuat peran desa adat dan masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya. Selain itu, Koster juga mendorong penerapan sanksi tegas bagi pihak yang membuang sampah sembarangan.
“Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan konsisten. Bali tidak boleh dikenal sebagai destinasi indah yang tercemar sampah,” tegas Koster.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah, Koster menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Pemerintah Provinsi Bali telah menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat, pelaku usaha pariwisata, dan komunitas lingkungan untuk bersama-sama mengurangi timbulan sampah plastik. Langkah ini, menurutnya, akan efektif jika semua pihak memiliki komitmen yang sama.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun berbagai program telah dijalankan, tantangan di lapangan masih besar. Perilaku sebagian masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah menjadi hambatan utama. Di sisi lain, keterbatasan lahan untuk TPA juga memaksa pemerintah mencari solusi teknologi yang mampu mengolah sampah secara cepat dan berkelanjutan.
Harapan ke Depan mengenai Masalah Sampah di Bali
Dengan berbagai langkah tersebut, Gubernur Koster optimistis masalah sampah di Bali dapat teratasi dalam beberapa tahun ke depan. Ia berharap masyarakat turut mengambil peran aktif, mulai dari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai hingga memilah sampah rumah tangga.
“Bali harus menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga citra dan kelestarian pulau ini,” pungkas Koster.
Baca Juga: Lonjakan Volume Sampah di Sungai Usai Penutupan TPA Suwung
Untuk berita terbaru seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali