Oleh: Baliprov Media
Hari ini, Rabu, 5 November 2025, umat Hindu di Bali merayakan momen sakral yang dikenal sebagai Purnama Sasih Kalima. Lebih dari sekadar penanda bulan penuh, hari ini adalah perpaduan unik antara siklus waktu Wuku Julungwangi dan Pancawara Umanis yang menghasilkan vibrasi spiritual istimewa. Oleh karena itu, analisis mendalam terhadap penanggalan ini sangat krusial untuk memahami panduan ritual dan kegiatan yang ideal.
Struktur Penanggalan Bali: Rabu, 5 November 2025
Penanggalan Bali merupakan sistem kompleks yang memadukan siklus matahari, bulan, dan sistem pawukon (30 wuku). Selain itu, hari ini jatuh pada:
| Komponen Penanggalan | Detail Siklus Waktu | Makna |
| Siklus Wuku | Julungwangi | Wuku ke-18 dalam siklus 30 wuku. Dewa yang menaungi adalah Dewa Sambu. |
| Sasih (Bulan) | Kalima (Purnama) | Merupakan Bulan Kelima dalam penanggalan surya-candra Bali. Dikenal sebagai Sasih baik untuk bercocok tanam. |
| Pancawara | Umanis | Siklus 5 hari, dikaitkan dengan arah Timur dan memiliki makna ‘Manis/Asih’ (cinta kasih). |
| Saptawara (Triwara) | Buda (Rabu) | Siklus 7 hari (Rabu). Dikaitkan dengan arah Barat Laut. |
| Rerainan | Purnama | Hari suci utama bulanan (bulan penuh). |
| Nama Hari Lengkap | Buda Umanis Julungwangi | Kombinasi yang kuat, di mana Julungwangi yang di bawah naungan Dewa Sambu bertepatan dengan Purnama. |
Filosofi dan Ritual Purnama Sasih Kalima
Purnama, yang secara harfiah berarti ‘Bulan Penuh,’ melambangkan Siddhanta (kesempurnaan dan kesucian).
A. Makna Filosofis
Hari Purnama adalah waktu ideal untuk introspeksi (Tattwa Jnana). Dengan demikian, umat Hindu memuja:
- Sang Hyang Chandra: Manifestasi Tuhan sebagai Dewa Bulan yang memberikan sinar penerang kegelapan (Asubha Karma).
- Sang Hyang Widhi Wasa: Dipuja sebagai pemberi kesempurnaan dan Amerta (air kehidupan/anugerah kebaikan).
B. Aktivitas Ritual Utama
- Persiapan: Sejak sore hari menjelang Purnama, umat mempersiapkan Banten (persembahan) yang dominan menggunakan canang sari dan lamak (hiasan janur) berwarna putih sebagai simbol kesucian.
- Persembahyangan: Dilaksanakan di Sanggah Kemulan (pura keluarga), dilanjutkan ke Pura Kahyangan Tiga (pura desa), dan idealnya di Pura Segara (pura laut) atau Pura Pucak (pura gunung).
- Waktu Utama: Waktu terbaik untuk persembahyangan adalah sandhya kala (sore menjelang malam), saat cahaya bulan mulai terlihat penuh.
Panduan Hari Baik (Ala Ayuning Dewasa)
Berdasarkan sistem Wariga, hari Buda Umanis Julungwangi pada Sasih Kalima memiliki rekomendasi Dewasa Ayu (hari baik) dan Alahing Dewasa (hari tidak baik) yang perlu dicermati:
| Kategori | Nama Dewasa | Kegiatan yang Sangat Dianjurkan |
| Utama | Amerta Dadi | Upacara Dewa Yadnya, Pitra Yadnya (upacara ruwatan), dan mohon keselamatan (kerahayuan). |
| Mendukung | Srigati | Kegiatan ekonomi, seperti menabung, menyimpan hasil panen, membuka usaha, karena melambangkan kemakmuran Dewi Sri. |
| Mendukung | Sudatata | Baik untuk renovasi ringan, memulai menanam tanaman, dan kegiatan perniagaan. |
| Kategori | Nama Dewasa | Kegiatan yang Sebaiknya Dihindari |
| Alahing Dewasa | Kala Dangu | Umumnya tidak baik untuk upacara besar, pernikahan, atau pindah rumah. |
| Alahing Dewasa | Pepedan | Hindari membuat senjata atau perkakas tajam dan pekerjaan yang melibatkan besi/logam. |
Kontak Penting PHDI Bali
Untuk konfirmasi resmi atau konsultasi lebih lanjut mengenai tata cara Yadnya pada Purnama Sasih Kalima, Anda dapat menghubungi:
- Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat: Cari kontak kantor terdekat di Denpasar atau wilayah Anda.
- Narahubung Sulinggih Lokal: Hubungi Pura terdekat Anda untuk mendapatkan petunjuk upacara dari Pemangku atau Sulinggih setempat.
Pesan Penutup: Manfaatkan energi kesucian Purnama Sasih Kalima hari ini untuk introspeksi diri dan meningkatkan kualitas spiritual.
Baca Juga: Wraspati Paing Julungwangi! Kalender Bali 6 November 2025
Untuk melihat penjelasan lengkap wuku dan dewasa ayu di Tanggal lainnya kunjungi Kalender bali
