baliprov.org, 10 Oktober 2025 — Berdasarkan perhitungan kalender Bali hari ini 10 Oktober 2025, umat Hindu di Bali memperingati hari Sukra Keliwon Tolu yang termasuk dalam Wuku Kulantir. Hari ini dianggap memiliki energi spiritual yang kuat untuk refleksi diri, menjaga keseimbangan batin, serta menata niat sebelum melangkah ke tujuan hidup yang baru.
Makna Spiritual Sukra Keliwon Tolu
Dalam sistem penanggalan Bali, Sukra berkaitan dengan hari Jumat, yang dalam filosofi Hindu Bali melambangkan kasih sayang dan keseimbangan emosional. Sementara itu, Keliwon adalah salah satu pancawara (siklus lima hari) yang dianggap membawa kekuatan magis dan spiritual tinggi. Kombinasi keduanya menjadikan hari ini sebagai waktu yang tepat untuk melakukan penyucian diri, sembahyang di pura keluarga (merajan), dan memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Hyang Widhi Wasa.
Selain itu, posisi dalam Wuku Kulantir menandakan periode introspektif yang mendorong setiap individu untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak. Hari ini juga diyakini sebagai momen baik untuk memperbaiki hubungan sosial dan mempertegas niat positif dalam kehidupan sehari-hari.
Ala Ayuning Dewasa: Hari Baik dan Pantangan
Menurut sumber dari kalenderbali.org, terdapat sejumlah petunjuk dalam Ala Ayuning Dewasa yang menjadi pedoman kegiatan spiritual dan duniawi. Beberapa di antaranya adalah:
- Geni Rawana — Hari yang baik untuk pekerjaan yang berkaitan dengan api, seperti memasak, menempa logam, atau kegiatan yang melibatkan unsur panas dalam ritual.
- Kala Gotongan — Baik digunakan untuk memulai usaha baru, menandakan energi positif bagi pertumbuhan dan kolaborasi.
- Kala Upa — Cocok bagi mereka yang ingin mulai memelihara ternak atau mengembangkan usaha di bidang pertanian ringan.
Namun demikian, beberapa aktivitas tidak dianjurkan dilakukan hari ini, antara lain:
- Mengatapi rumah, melaspas, atau melakukan aktivitas pertanian berat.
- Kala Sudukan, yang menunjukkan hari ini tidak baik untuk memindahkan orang sakit atau melakukan renovasi besar.
- Kala Temah dan Panca Prawani, yang menandakan hari ini kurang tepat untuk dijadikan waktu dewasa ayu atau hari baik bagi upacara besar.
Filosofi Kehidupan dalam Kalender Bali
Secara filosofis, sistem kalender Bali mengajarkan manusia untuk selaras dengan alam dan waktu. Setiap hari memiliki energi unik yang bisa dimanfaatkan jika dipahami dengan benar. Prinsip ini berakar dari ajaran Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan lingkungan (Palemahan).
Melalui pemahaman terhadap kalender Bali, masyarakat diajak untuk hidup lebih sadar, menghormati waktu, dan menghindari tindakan yang bertentangan dengan harmoni semesta. Dengan demikian, setiap langkah yang diambil diharapkan membawa keseimbangan dan kedamaian batin.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kalender Bali 10 Oktober 2025 membawa pesan spiritual tentang ketenangan, kesabaran, dan kehati-hatian dalam bertindak. Bagi umat Hindu di Bali, hari ini menjadi momen tepat untuk melakukan introspeksi dan menguatkan niat dalam menjaga keharmonisan hidup, baik secara sekala (nyata) maupun niskala (spiritual).
Baca Juga: Kalender Bali 12 Oktober 2025: Redite Paing
Untuk melihat penjelasan lengkap wuku dan dewasa ayu di Tanggal lainnya kunjungi Kalender bali
