
baliprov.org – Hari ini, Sabtu 13 September 2025, dalam perhitungan kalender Bali jatuh pada Saniscara Pon Sinta. Penanggalan ini tidak hanya menjadi acuan siklus waktu tradisional masyarakat Hindu Bali, tetapi juga memuat pedoman hidup sehari-hari melalui Ala Ayuning Dewasa, yakni penanda baik dan buruknya suatu hari untuk melakukan aktivitas tertentu.
Hari dan Wuku: Saniscara Pon Sinta
Menurut siklus Pawukon, hari ini masuk ke dalam Saniscara Pon Sinta. Wuku Sinta sendiri menandai awal perputaran Pawukon yang terdiri dari 30 wuku. Dengan demikian, hari ini dianggap memiliki energi awal yang kuat untuk memulai hal-hal baru, meskipun tetap perlu memperhatikan pantangan yang berlaku.
Panduan Ala Ayuning Dewasa 13 September 2025
Mengacu pada catatan kalender Bali 13 September 2025, beberapa aktivitas mendapat restu spiritual, sementara sebagian lainnya justru sebaiknya dihindari.
Kegiatan yang Dianjurkan:
- Membuat alat penangkap ikan seperti pancing, jaring, bubu, atau umpan (Kala Caplokan).
- Menanam tebu dan mentimun (Dadig Krana).
- Menyadap tirta dan mengasah alat seperti tombak atau taji (Kala Beser).
- Mengolah sawah, tegal, atau membuat tombak penangkap ikan (Pamacekan).
- Menanam padi, jagung, hingga membangun rumah (Sampi Gumarang Turun).
- Memulai hubungan sosial atau membina persahabatan baru (Sri Bagia).
Kegiatan yang Sebaiknya Dihindari:
- Melaksanakan upacara sakral seperti pernikahan (wiwaha), ngaben (atiwa-tiwa), atau mendirikan rumah besar (Carik Walangati).
- Mengadakan rapat besar, pertemuan penting, atau hubungan intim (Dadig Krana).
- Membuat bendungan atau empangan, serta membicarakan hal-hal rahasia (Kala Beser).
- Melaksanakan yadnya atau upacara keagamaan besar pada hari ini (Pamacekan).
Makna Spiritual Hari Ini
Kalender Bali tidak hanya sekadar mencatat hari, melainkan menjadi panduan hidup yang menyelaraskan manusia dengan alam semesta. Kalender Bali 13 September 2025 menunjukkan keseimbangan energi: ada sisi yang baik untuk produktivitas seperti pertanian, persahabatan, dan pembuatan alat, tetapi juga ada sisi pantangan yang memberi peringatan agar ritual besar dan keputusan penting ditunda.
Dengan demikian, masyarakat Bali diingatkan untuk senantiasa memperhatikan harmoni kosmis dalam setiap langkah. Mengikuti pedoman ini diyakini dapat menjaga keseimbangan hidup, menghindarkan diri dari halangan, serta membuka jalan menuju keberkahan.
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali