
baliprov.org, Denpasar – Kalender Bali 30 Agustus 2025 jatuh pada Saniscara (Sabtu) Wage Dukut dalam siklus Pawukon. Hari ini diyakini memiliki makna penting bagi masyarakat Hindu Bali, sebab terdapat sejumlah Ala Ayuning Dewasa atau penanda hari baik yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan spiritual maupun aktivitas praktis.
Kalender Bali dan Posisi Hari Ini
Kalender Bali memiliki keunikan tersendiri karena memadukan dua sistem, yaitu Pawukon—siklus 210 hari—dan Saka Bali yang mengikuti fase bulan. Dari perpaduan ini lahir perhitungan hari-hari suci, upacara adat, hingga panduan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
Memasuki Sabtu (30/8/2025), penanggalan Pawukon menunjukkan Saniscara Wage Dukut. Momentum ini dipercaya menghadirkan kekuatan spiritual tertentu, yang dapat menjadi pedoman umat Hindu dalam menentukan aktivitas.
Ala Ayuning Dewasa 30 Agustus 2025
Beberapa Ala Ayuning Dewasa yang melekat pada hari ini memberikan arahan tentang aktivitas apa saja yang sebaiknya dilakukan maupun dihindari.
- Sri Murti: Baik untuk melakukan yadnya kepada Dewi Sri di lumbung, sebagai wujud rasa syukur atas kesuburan.
- Sri Tumpuk: Hari yang cocok untuk melakukan kegiatan tradisi seperti mencari burung (mepikat).
- Titibuwuk: Baik untuk menghilangkan penyakit karena gangguan niskala (guna-guna dan sejenisnya). Namun, tidak baik untuk memulai pekerjaan besar, bepergian jauh, maupun membangun struktur seperti tangga atau banggul.
Dengan demikian, hari ini memiliki karakter spiritual yang kuat, namun tidak sepenuhnya mendukung aktivitas duniawi yang bersifat fisik maupun proyek besar.
Makna Spiritual bagi Masyarakat Bali
Transisi menuju Saniscara Wage Dukut sering dipandang sebagai momentum refleksi dan pemurnian diri. Hadirnya unsur Sri Murti menegaskan pentingnya penghormatan terhadap Dewi Sri, dewi kesuburan yang sangat dihormati dalam tradisi agraris masyarakat Bali.
Sementara itu, Titibuwuk memberi makna perlindungan dan penyembuhan, sehingga hari ini tepat dijadikan waktu untuk melaksanakan upacara pembersihan atau ritual tolak bala. Dengan energi tersebut, umat Hindu Bali diyakini mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan sekala (nyata) dan niskala (spiritual).
Panduan Aktivitas Praktis
Walaupun sebagian besar energi hari ini bersifat spiritual, masyarakat tetap mendapatkan arahan praktis yang jelas. Misalnya, hari ini baik untuk kegiatan keagamaan, ritual kesuburan, maupun aktivitas yang berhubungan dengan pelestarian tradisi.
Sebaliknya, untuk aktivitas yang bersifat material, seperti membangun infrastruktur baru, memulai perjalanan panjang, atau memulai pekerjaan besar, sebaiknya ditunda ke hari lain yang lebih mendukung.
Penutup Kalender Bali 30 Agustus 2025
Dengan jatuhnya Kalender Bali 30 Agustus 2025 pada Saniscara Wage Dukut, masyarakat Hindu di Bali kembali mendapatkan pedoman penting dalam kehidupan mereka. Hari ini membawa energi yang mendukung ritual penyucian dan pemujaan kepada Dewi Sri, sekaligus mengingatkan agar berhati-hati dalam menjalankan aktivitas duniawi.
Kalender Bali, sekali lagi, berfungsi bukan sekadar sebagai penanggalan, tetapi juga sebagai panduan hidup yang menghubungkan manusia dengan alam dan Sang Hyang Widhi Wasa.
Baca Juga: Kalender Bali 1 September 2025: Soma Umanis
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali