
baliprov.org, Denpasar – Kalender Bali Hari Ini 29 Agustus 2025 bertepatan dengan Sukra Pon Dukut dalam siklus Pawukon. Tanggal ini dipercaya memiliki sejumlah Ala Ayuning Dewasa atau hari baik yang menjadi pedoman penting bagi masyarakat Hindu di Bali untuk melaksanakan kegiatan ritual, pembangunan, maupun aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Kalender Bali dalam Kehidupan Umat Hindu di Bali
Kalender Bali memadukan dua sistem penanggalan, yaitu Pawukon—siklus 210 hari—dan Saka Bali yang berbasis pada fase bulan. Keduanya tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu, tetapi juga menjadi acuan utama dalam menentukan hari suci, pelaksanaan upacara yadnya, hingga aktivitas sosial dan ekonomi.
Hari ini, Jumat (29/8/2025), jatuh pada Sukra Pon Dukut. Dalam tradisi Hindu Bali, setiap kombinasi hari dan wuku memiliki makna tertentu yang diyakini dapat memengaruhi keberhasilan suatu kegiatan.
Ala Ayuning Dewasa 29 Agustus 2025
Berdasarkan perhitungan kalender Bali, ada beberapa Ala Ayuning Dewasa yang melekat pada Sukra Pon Dukut. Beberapa di antaranya memberikan tanda baik untuk aktivitas ritual maupun kehidupan praktis.
Berikut daftarnya:
- Banyu Urug: Baik untuk membuat bendungan, namun tidak disarankan untuk menggali sumur.
- Dauh Ayu: Baik untuk menyusun aturan, membangun struktur hukum, serta mendirikan bangunan.
- Dewasa Ngelayang: Cocok untuk membangun rumah atau membuat jukung (perahu tradisional).
- Kala Upa: Tepat untuk memulai usaha peternakan atau memelihara hewan ternak.
- Pepedan: Baik untuk membuka lahan pertanian, tetapi tidak baik digunakan untuk membuat alat besi.
- Sedana Yoga: Hari yang baik untuk memulai usaha dagang atau mendirikan kios, dengan keyakinan membawa rezeki lancar.
- Semut Sedulur: Cocok untuk kegiatan gotong-royong, kampanye, atau membentuk komunitas, namun tidak baik untuk prosesi kematian.
Sebaliknya, ada pula catatan dari Sampi Gumarang Munggah, yang menandakan hari ini tidak disarankan untuk menanam padi atau jagung.
Makna Spiritual dan Praktis
Dalam perspektif Hindu Bali, hari seperti Sukra Pon Dukut tidak hanya memberi arahan praktis, tetapi juga sarat dengan nilai spiritual. Misalnya, Dauh Ayu dan Dewasa Ngelayang dipandang sebagai momentum ideal untuk pembangunan dan yadnya. Sementara itu, Sedana Yoga diyakini sebagai simbol keberuntungan dalam hal ekonomi.
Namun, masyarakat juga diingatkan agar tidak sembarangan menjalankan aktivitas yang dianggap tidak selaras, seperti mengurusi jenazah atau membuat alat dari besi. Hal ini mencerminkan prinsip keseimbangan hidup yang dijaga dalam budaya Bali, di mana setiap tindakan harus selaras dengan alam semesta.
Penutup
Dengan jatuhnya Kalender Bali Hari Ini 29 Agustus 2025 pada Sukra Pon Dukut, masyarakat Hindu di Bali kembali memiliki pedoman jelas dalam melaksanakan aktivitas. Hari ini dipandang positif untuk usaha, pembangunan, dan kegiatan sosial, namun tetap disertai batasan tertentu yang perlu diperhatikan.
Kalender Bali sekali lagi menegaskan fungsinya, bukan hanya sebagai penanda waktu, tetapi juga sebagai panduan hidup yang menyatukan unsur spiritual, budaya, dan keseharian umat Hindu Bali.
Baca Juga: Kalender Bali 30 Agustus 2025: Saniscara Wage Dukut
Untuk berita terbaru seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali