Skip to content
baliprov.org

Baliprov.org

Berita dan Informasi terbaru hari ini seputar Provinsi Bali

Primary Menu
  • Berita Bali
  • Berita Dalam Negeri
  • Berita Internasional
  • Berita Ekonomi
  • Berita Olahraga
  • Berita Otomotif
  • Tempat Wisata
  • Kalender Bali
Berita Hari Ini
  • Home
  • 2025
  • Desember
  • 22
  • Soma Paing Watugunung, Persiapan Saraswati: Kalender Bali 22 Desember 2025 
  • Kalender Bali

Soma Paing Watugunung, Persiapan Saraswati: Kalender Bali 22 Desember 2025 

baliprov media 22 Desember 2025 7 minutes read
baliprov.org-Kalenderbali-22Desember2025

Oleh: Baliprov Media

BALIPROV.ORG – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan terus menghimbau masyarakat untuk tetap selaras dengan tatanan Wariga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan data resmi kalender Bali 22 Desember 2025, kita berada pada transisi krusial di penghujung tahun Saka. Hari ini jatuh pada Soma Paing Watugunung, sebuah hari yang memiliki bobot spiritual tinggi karena merupakan awal dari pekan penutup dalam siklus 210 hari kalender Pawukon.

Rincian Data Teknis Kalender Bali 22 Desember 2025

Mengutip sumber tata titi kehidupan masyarakat Bali yang terintegrasi dengan kebijakan pemajuan kebudayaan, berikut adalah detail spesifik untuk Senin, 22 Desember 2025:

Unsur Penanggalan Detail Keterangan
Wara (Hari) Soma (Senin)
Pancawara Paing
Wuku Watugunung (Wuku ke-30 / Pamungkas)
Sasih Kapitu (Sasih Ketujuh)
Tithi Dwitiya Suklapaksa
Tahun Saka 1947
Ekawara Luang

Makna Soma Paing Watugunung

Secara mendalam, kalender Bali 22 Desember 2025 membawa pengaruh energi yang disebut Dewasa Ayu. Berikut adalah analisis dampaknya:

  1. Potensi Keberhasilan Ekonomi: Pertemuan antara Soma dan Paing menurut tradisi Wariga di Bali adalah waktu yang sangat baik untuk memulai perdagangan atau kegiatan bisnis. Energi Paing membawa sifat ekspansif dan kemakmuran.
  2. Energi Wuku Watugunung: Sebagai wuku terakhir dalam siklus, Watugunung melambangkan puncak pencapaian sekaligus masa refleksi. Pemerintah Provinsi Bali melalui penyuluh bahasa Bali sering menekankan bahwa hari-hari di wuku ini adalah waktu terbaik untuk menata kembali niat sebelum memasuki wuku Sinta.
  3. Sasih Kapitu (Musim Dingin/Hujan): Secara alamiah, Sasih Kapitu dikenal sebagai bulan yang suci namun ekstrem. Masyarakat dihimbau untuk menjaga kesehatan fisik seiring dengan meningkatnya intensitas hujan di wilayah pegunungan Bali.

Persiapan Menuju Hari Raya Saraswati

Sebagai informasi tambahan yang relevan dengan kalender Bali hari ini 22 Desember 2025, masyarakat Hindu saat ini sedang memasuki fase persiapan utama menuju Hari Raya Saraswati yang akan jatuh pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Berdasarkan pedoman dari Pemerintah Provinsi Bali, hari ini adalah waktu yang tepat untuk:

  • Mempersiapkan janur (busung) dan sarana upakara lainnya.
  • Melakukan pembersihan lingkungan (mereresik) di area tempat suci keluarga (Pemerajan).
  • Mengevaluasi koleksi pustaka suci atau buku pelajaran yang akan diupacarai pada hari Sabtu mendatang.

Jadwal Persiapan Berdasarkan Kalender Bali Desember 2025

Hari / Tanggal Agenda Persiapan
Senin, 22 Des (Soma Paing) Membeli bahan tahan lama (beras, kelapa, kacang, dupa).
Selasa, 23 Des (Anggara Pon) Menyiapkan janur (busung) dan mulai merangkai sampian.
Rabu, 24 Des (Buda Wage) Membuat jajan Saraswati dan olahan pelengkap banten.
Kamis, 25 Des (Wraspati Kliwon) Mengumpulkan dan menata buku/pustaka yang akan diupacarai.
Jumat, 26 Des (Sukra Lulu) Menghias tempat upacara dan menyiapkan bunga segar.
Sabtu, 27 Des (Saniscara Umanis) Puncak Hari Raya Saraswati (Pemujaan pagi hari).

 

Panduan Persiapan Banten Hari Raya Saraswati 2025

Hari Raya Saraswati adalah pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati, sakti dari Dewa Brahma, yang melambangkan turunnya ilmu pengetahuan suci. Berikut adalah rincian banten yang harus Anda persiapkan:

1. Banten Utama (Saraswati)

Banten ini diletakkan di tempat penyimpanan buku, lontar, atau perpustakaan pribadi:

  • Banten Upakara Saraswati: Terdiri dari jaja (jajan) saraswati yang khas berbentuk menyerupai burung merak atau angsa.
  • Tumpeng: Menggunakan tumpeng kuning atau putih sesuai tradisi keluarga (dresta).
  • Sampian Saraswati: Sampian khusus yang melambangkan keindahan ilmu pengetahuan.
  • Canang Sari & Wangi-wangian: Sebagai simbol ketulusan dan keharuman budi pekerti.

2. Banten Pangabdian (Untuk Kitab/Buku)

Ilmu pengetahuan disimbolkan melalui buku dan sastra. Cara menatanya adalah:

  • Banten Suci: Kitab suci atau buku-buku ditumpuk dengan rapi, kemudian di atasnya diletakkan sesayut saraswati.
  • Canang Meraka: Berisi buah-buahan dan penganan pasar sebagai bentuk syukur atas kecerdasan yang diberikan.
  • Dupa: Untuk menyucikan atmosfer saat persembahyangan.

3. Bahan Spesifik yang Harus Disiapkan Hari Ini

Karena hari ini 22 Desember 2025 jatuh pada Soma Paing Watugunung, Anda bisa mulai mencicil bahan-bahan yang tahan lama:

  • Beras & Kelapa: Untuk pembuatan tumpeng dan janur.
  • Busung (Janur Muda): Mulailah mencari janur berkualitas karena permintaan akan meningkat tajam menjelang Sabtu nanti.
  • Bunga Segar: Pastikan ketersediaan bunga pecah piring, cempaka, atau jepun untuk canang sari.

Ritual Banyu Pinaruh– Tradisi Penyucian Diri di Pesisir Bali

Setelah merayakan turunnya ilmu pengetahuan pada hari Sabtu, umat Hindu di Bali akan melaksanakan ritual Banyu Pinaruh pada keesokan harinya. Secara etimologi, Banyu berarti air dan Pinaruh (dari kata Pinih Weruh) berarti pengetahuan yang paling utama. Ritual ini adalah simbol pembersihan pikiran yang kotor dengan air suci pengetahuan.

1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Ritual ini dilakukan pada Pagi Buta (sebelum matahari terbit) di tempat-tempat sumber air suci, antara lain:

  • Pantai: Lokasi paling populer seperti Pantai Sanur, Pantai Kuta, dan Pantai Matahari Terbit.
  • Campuhan: Pertemuan dua aliran sungai.
  • Pancoran/Petirtaan: Tempat pemandian suci seperti Tampaksiring (Tirta Empul).

2. Rincian Banten (Sesaji) Banyu Pinaruh

Persiapan banten untuk Banyu Pinaruh lebih sederhana dibandingkan Saraswati, namun memiliki makna mendalam:

  • Banten Labaan (Nasi Pradnyam): Nasi kuning yang dibuat khusus, dilengkapi dengan lauk pauk. Nasi ini nantinya akan dinikmati bersama setelah prosesi mandi selesai sebagai simbol “menelan” saripati ilmu pengetahuan.
  • Canang Sari: Dihaturkan di pinggir pantai atau sumber air sebagai tanda syukur kepada Dewa Baruna (penguasa laut) atau Dewa Wisnu.
  • Dupa: Sebagai sarana penghubung doa.

3. Tata Cara Ritual (Step-by-Step)

Berdasarkan panduan adat yang dihimpun baliprov.org, berikut tahapan yang benar:

  1. Mandi Suci (Mesiram/Melukat): Umat masuk ke dalam air (laut/sungai) untuk membersihkan diri secara fisik dan simbolis menghanyutkan kekotoran batin.
  2. Kumur-kumur: Dilakukan tiga kali sebagai simbol penyucian kata-kata.
  3. Mencuci Wajah: Dilakukan tiga kali sebagai simbol penyucian pandangan.
  4. Persembahyangan Singkat: Menghaturkan canang sari di bibir pantai sebagai wujud syukur.
  5. Menikmati Nasi Pradnyam: Makan bersama keluarga di pinggir pantai setelah matahari terbit.

Peringatan Lingkungan dari Pemprov Bali:

Mengingat ribuan warga akan memadati pantai pada Minggu, 28 Desember 2025, Pemerintah Provinsi Bali menghimbau seluruh umat untuk:

  • Tidak meninggalkan sampah plastik atau sisa banten di area pasir pantai.
  • Memasukkan sisa sarana upakara ke tempat sampah yang telah disediakan atau membawanya pulang kembali.
  • Waspada terhadap kondisi arus laut demi keselamatan saat mandi.

FAQ: Informasi Penting Kalender Bali 22 Desember 2025

Apakah hari ini termasuk hari baik (Dewasa Ayu) untuk membangun rumah?

Berdasarkan tinjauan Ala Ayuning, hari ini lebih condong pada aktivitas sosial dan bisnis. Untuk pembangunan rumah permanen, disarankan mencari hari yang memiliki unsur Lebur Awu atau Geni Rawana yang minim risiko, atau berkonsultasi dengan Sulinggih setempat.

Apa pantangan utama pada Soma Paing Watugunung?

Karena ini merupakan akhir dari siklus wuku, sangat dilarang untuk melakukan penebangan pohon besar secara sembarangan atau memulai konflik terbuka, karena energi penutup cenderung melipatgandakan dampak negatif dari perbuatan tersebut.

Bagaimana keterkaitan hari ini dengan perayaan nasional Hari Ibu?

Secara harmonis, kalender Bali 22 Desember 2025 yang jatuh pada Soma Paing selaras dengan penghormatan terhadap Ibu sebagai sumber kasih sayang (Sakti). Pemprov Bali sering mengintegrasikan perayaan ini dengan apresiasi terhadap tokoh perempuan dalam pelestarian budaya.

Kapan puncak pasang air laut di Bali hari ini?

Mengingat ini adalah hari Dwitiya (H+2 setelah bulan mati), pasang air laut diprediksi terjadi pada pagi hari. Wisatawan dan nelayan diminta tetap waspada terhadap gelombang di pesisir Selatan Bali.

Kapan waktu yang tepat untuk menghaturkan banten Saraswati? 

Sesuai tradisi, banten dihaturkan pada pagi hari Sabtu, 27 Desember 2025, sebelum matahari tepat di atas kepala (sekitar pukul 08.00 – 10.00 WITA).

Apakah boleh membaca buku setelah banten dihaturkan? 

Setelah banten dihaturkan, kitab/buku tersebut “disucikan”. Secara tradisi, umat dilarang membaca atau menulis selama sisa hari Saraswati tersebut hingga keesokan harinya (Banyu Pinaruh) sebagai bentuk penghormatan.

Mengapa jajan Saraswati harus berbentuk burung? 

Burung Angsa adalah wahana (kendaraan) Dewi Saraswati yang melambangkan wiweka—kemampuan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, seperti angsa yang bisa memisahkan air dan lumpur.

Mengapa harus dilakukan sebelum matahari terbit? 

Air pada fajar menyingsing diyakini memiliki energi Amrta (kehidupan) yang paling murni dan belum terkontaminasi oleh hiruk pikuk aktivitas manusia.

Apakah boleh melakukan Banyu Pinaruh di rumah saja? 

Jika tidak memungkinkan ke pantai atau sungai (misal karena faktor kesehatan), umat diperbolehkan mandi di rumah dengan menggunakan air yang telah dicampur dengan bunga (air suci/tirta).

Apa kaitan Banyu Pinaruh dengan Wuku Sinta? 

Banyu Pinaruh jatuh pada hari pertama Wuku Sinta (wuku pertama dalam kalender Bali). Ini melambangkan bahwa kita memulai siklus hidup 210 hari yang baru dengan jiwa dan pikiran yang sudah bersih kembali.

 

Kesimpulan dan Peringatan Dini

Memahami kalender Bali 22 Desember 2025 membantu kita hidup lebih teratur dan harmonis dengan alam. Dengan mengikuti ritme Wariga, kita tidak hanya melestarikan tradisi yang diakui dunia melalui Pemprov Bali, tetapi juga mengoptimalkan potensi keberhasilan dalam setiap tindakan.

Untuk melihat penjelasan lengkap wuku dan dewasa ayu di Tanggal lainnya kunjungi Kalender bali

 

About the Author

baliprov media

Administrator

Sebagai bagian dari baliprov.org, penulis berfokus menyampaikan informasi aktual dan terpercaya seputar Provinsi Bali.

Visit Website View All Posts
Tags: Kalender Bali Hari Ini

Post navigation

Previous: Tilem Sasih Kapitu: Kalender Bali Hari Ini 19 Desember 2025 

Related Stories

Kalender Bali Hari Ini 19 Desember 2025 
9 minutes read
  • Kalender Bali

Tilem Sasih Kapitu: Kalender Bali Hari Ini 19 Desember 2025 

baliprov media 19 Desember 2025 0
Kalender Bali 18 Desember 2025 
5 minutes read
  • Kalender Bali

Wraspati Paing Pujut: Kalender Bali 18 Desember 2025 

baliprov media 18 Desember 2025 0
Kalender Bali 17 Desember 2025 
3 minutes read
  • Kalender Bali

Momentum Prawani Tilem: Kalender Bali 17 Desember 2025 

baliprov media 17 Desember 2025 0

Berita Terbaru

  • Soma Paing Watugunung, Persiapan Saraswati: Kalender Bali 22 Desember 2025 
  • Tilem Sasih Kapitu: Kalender Bali Hari Ini 19 Desember 2025 
  • Wraspati Paing Pujut: Kalender Bali 18 Desember 2025 
  • Momentum Prawani Tilem: Kalender Bali 17 Desember 2025 
  • Anggara Paing Pujut: Kalender Bali 16 Desember 2025 

Tag

berita bali hari ini Berita Bangunan Liar di Pantai Bingin Berita Cuaca Bali Berita Hukum berita Insiden Berita Pemerintahan Festival di Bali Info Informatif Kalender Bali Hari Ini Lonjakan Kejahatan di Bali Prabowo Rekomendasi Tempat wisata tindak kriminal

  • Gravatar
Copyright © baliprov.org. | MoreNews by AF themes.