Oleh: Baliprov Media
baliprov.org – Kalender Bali, sebuah sistem penanggalan warisan leluhur yang kompleks dan spiritual, hari ini, Rabu 10 Desember 2025, menunjuk pada pertemuan khusus yakni Buda Umanis Medangsia. Pemahaman mendalam tentang kombinasi hari ini sangat krusial, terutama bagi umat Hindu Dharma yang berpedoman pada Ala Ayuning Dewasa (perhitungan hari baik dan buruk) untuk menentukan waktu pelaksanaan upacara dan kegiatan penting.
Artikel ini menyajikan data spesifik mengenai kalender Bali 10 Desember 2025, arti dari pertemuan hari ini, serta panduan praktis mengenai aktivitas spiritual yang sebaiknya dihindari atau diutamakan.
Data Spesifik Kalender Bali 10 Desember 2025
Sistem penanggalan Bali terdiri dari kombinasi siklus waktu yang berbeda. Berikut adalah detail komposisi hari ini:
| Sistem Penanggalan | Nama Hari/Waktu | Siklus | Keterangan |
| Saptawara (7 Hari) | Buda (Rabu) | Siklus Mingguan | Hari ke-4 dalam seminggu. |
| Pancawara (5 Hari) | Umanis | Siklus Pasaran | Hari pasaran ke-4. |
| Wuku (30 Siklus) | Medangsia | Siklus 30 Mingguan | Wuku ke-16. Berlangsung dari 9–15 Desember 2025. |
| Triwara (3 Hari) | Jumajeng | Siklus 3 Hari | Menekankan aspek spiritual. |
| Kombinasi Utama | Buda Umanis Medangsia | Pertemuan yang menentukan sifat hari. |
Makna Pertemuan: Buda Umanis Medangsia
Pertemuan antara Buda (Rabu) dan Umanis adalah pertemuan hari baik yang bersifat khusus. Buda Umanis sering dihubungkan dengan Dewa Iswara atau Catur Veda, menandakan hari yang baik untuk menumbuhkan kebijaksanaan dan melakukan kegiatan spiritual yang menenangkan pikiran.
Namun, signifikansi rerahinan (hari suci) yang lebih besar adalah bahwa hari ini berada dalam Wuku Medangsia. Dalam Wuku ini, perhatian diarahkan pada pemujaan kepada Dewa Brahma, simbol pencipta dan api suci.
Waspada Ala Ayuning Dewasa: Tidak Baik untuk Keputusan Penting
Meskipun Buda Umanis memiliki unsur positif, perhitungan Ala Ayuning Dewasa pada kalender Bali 10 Desember 2025 menunjukkan adanya beberapa larangan yang harus diwaspadai:
- Kala Ingsor (Sifat Mengecewakan): Hari ini tergolong Dewasa yang cemer (kurang baik) karena sifatnya yang mengecewakan atau kurang memuaskan. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk memulai usaha baru, melakukan mecaru (upacara pembersihan), atau melangsungkan pernikahan.
- Uncal Balung (Larangan Umum): Perhitungan ini menyiratkan hari yang kurang baik untuk hampir semua jenis pekerjaan yang dianggap penting dan sangat menentukan.
Tabel Ringkasan Dewasa:
| Dewasa (Sifat Hari) | Makna dan Dampak | Kegiatan yang Dihindari |
| Kala Ingsor | Menimbulkan hasil yang mengecewakan. | Upacara besar, wiwaha (pernikahan), pejatian (upacara pembersihan). |
| Uncal Balung | Menciptakan hambatan atau kekecewaan. | Membangun rumah, pindah, atau membuka usaha. |
| Kala Nanggung | Khususnya tidak baik untuk kegiatan peternakan. | Mulai memelihara atau menjual ternak besar. |
FAQ: Pertanyaan Penting Mengenai Kalender Bali
Apakah Hari Buda Umanis memiliki Hari Raya khusus di Bali?
Secara khusus, Buda Umanis merupakan hari pertemuan yang baik untuk meditasi dan yoga serta pemujaan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) beserta manifestasi-Nya. Namun, pertemuan Buda Umanis dalam Wuku tertentu, seperti Buda Umanis Prangbakat atau Buda Umanis Dukut, barulah menjadi Hari Raya besar yang dikenal sebagai Pagerwesi. Buda Umanis Medangsia hari ini tidak termasuk dalam Hari Raya besar tersebut.
Jika hari ini tidak baik (cemer), kegiatan spiritual apa yang masih bisa dilakukan?
Meskipun terdapat larangan untuk kegiatan besar, umat Hindu tetap dianjurkan untuk melaksanakan persembahyangan rutin (Tri Sandhya) dan yadnya sehari-hari (Nitya Karma). Sebagai tambahan, hari ini baik digunakan untuk introspeksi diri, sewa dharma (pelayanan sosial), dan memperdalam pemahaman keagamaan, karena tidak melanggar dewasa yang berlaku.
Bagaimana cara mengetahui ala ayuning dewasa untuk merencanakan acara penting?
Perhitungan hari baik harus dilakukan secara akurat menggunakan Lontar Wariga atau kalender tradisional Bali yang disusun oleh ahli (Sulinggih atau Serati Banten). Oleh karena itu, bagi yang ingin merencanakan upacara besar, sangat disarankan berkonsultasi langsung dengan ahli Wariga atau Sulinggih di lingkungan Anda untuk mendapatkan perhitungan yang paling tepat dan terotorisasi.
Artikel ini disusun berdasarkan prinsip penanggalan Bali (Wariga) yang umum digunakan. Untuk pelaksanaan upacara, selalu konsultasikan dengan tokoh agama setempat.
Untuk melihat penjelasan lengkap wuku dan dewasa ayu di Tanggal lainnya kunjungi Kalender bali
About the Author
