
baliprov.org – Kalender Bali hari ini, Senin 22 September 2025, menandai momen penting dalam siklus penanggalan tradisional masyarakat Hindu Bali. Berdasarkan perhitungan, hari ini bertepatan dengan Soma Paing Ukir yang jatuh pada Tilem Ketiga, serta berada dalam siklus wuku Ukir.
Hari ini memiliki signifikansi spiritual sekaligus sosial karena mengandung makna tersendiri dalam menentukan aktivitas harian, baik yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga, pertanian, hingga upacara adat.
Tilem Ketiga dan Wuku Ukir: Makna Filosofis
Dalam kalender Bali, Tilem atau bulan mati menjadi momen sakral yang melambangkan penyucian diri dan introspeksi. Tilem Ketiga pada September 2025 ini sekaligus menandai fase penting dalam siklus sasih. Banyak umat Hindu di Bali melaksanakan persembahyangan khusus untuk memohon kebersihan lahir batin.
Sementara itu, wuku Ukir dikenal sebagai masa yang memiliki makna memperindah dan memperbaiki. Secara filosofis, wuku ini mengajarkan agar manusia selalu menjaga keseimbangan, baik dalam mempercantik lahiriah maupun menyucikan batiniah.
Ala Ayuning Dewasa: Hari Baik dan Pantangan
Seperti biasa, Ala Ayuning Dewasa menjadi rujukan penting dalam menentukan aktivitas apa saja yang baik dilakukan maupun yang perlu dihindari.
Aktivitas yang dianjurkan hari ini antara lain:
- Kala Katemu – Baik untuk menangkap ikan, berburu, atau mengadakan pertemuan.
- Kala Sapuhau – Cocok untuk membuat alat-alat pertanian seperti bajak, garu, dan pemlasahan.
- Kala Upa – Mendukung aktivitas memelihara ternak atau mulai mengambil hewan peliharaan.
- Pamacekan – Hari baik untuk mengolah sawah, membuka lahan, atau membuat tombak penangkap ikan.
Sebaliknya, ada pula aktivitas yang sebaiknya dihindari, yaitu:
- Kala Bangkung dan Kala Nanggung – Tidak baik memulai memelihara ternak.
- Kala Sudukan – Pantang memindahkan orang sakit atau melakukan aktivitas perombakan.
- Kala Tampak – Tidak cocok untuk melangsungkan pernikahan (wiwaha).
- Kaleburau – Tidak baik melaksanakan yadnya besar, termasuk ngaben.
- Lebur Awu – Tidak cocok untuk pernikahan, pembangunan rumah, atau mengadakan pertemuan besar.
Implikasi Sosial dan Spiritual
Dengan banyaknya pantangan yang melekat, kalender Bali hari ini lebih tepat digunakan untuk aktivitas sederhana, seperti pekerjaan pertanian, perawatan ternak, atau pertemuan kecil. Sebaliknya, untuk upacara besar seperti pernikahan atau yadnya agung, masyarakat dianjurkan menunda hingga hari baik berikutnya.
Dalam konteks spiritual, Tilem Ketiga juga dipandang sebagai momen ideal untuk memperdalam doa dan meditasi. Umat Hindu Bali biasanya akan mendatangi pura atau melaksanakan persembahyangan keluarga untuk menyelaraskan energi rohani.
Kesimpulan
Kalender Bali 22 September 2025, menghadirkan kombinasi antara Tilem Ketiga dan wuku Ukir yang memberi pesan filosofis mendalam. Melalui pedoman Ala Ayuning Dewasa, masyarakat Bali diingatkan untuk memilih aktivitas yang selaras dengan energi alam.
Dengan demikian, kalender Bali hari ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu, tetapi juga menjadi kompas kehidupan spiritual, sosial, dan budaya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca juga: Kalender Bali 23 September 2025: Soma Paing Ukir
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali