
baliprov.org, – Kalender Bali hari ini, Sabtu, 23 Agustus 2025, bertepatan dengan Tilem Sasih Karo. Dalam tradisi Hindu Bali, Tilem merupakan fase bulan mati yang memiliki makna spiritual mendalam. Momen ini tidak sekadar menjadi penanda waktu dalam sistem kalender Saka Bali, melainkan juga kerap dimaknai sebagai waktu untuk melakukan introspeksi, pembersihan diri, serta memperkuat hubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa.
Tilem dalam Kalender Bali
Sebagai informasi, kalender Bali menggabungkan dua sistem penanggalan, yakni Saka Bali yang berbasis peredaran bulan (lunar) serta Pawukon yang memiliki siklus 210 hari. Dari sinilah muncul berbagai rahinan atau hari raya keagamaan yang dijalani masyarakat Hindu di Bali.
Adapun Tilem selalu hadir setiap satu kali dalam sebulan menurut perhitungan kalender Bali. Khusus pada 23 Agustus 2025, umat Hindu memasuki Tilem Sasih Karo, yaitu bulan kedua dalam kalender Saka Bali. Pada momen ini, masyarakat biasanya melakukan persembahyangan di rumah maupun pura untuk memohon kesucian lahir dan batin.
Makna Tilem Sasih Karo
Perayaan Tilem bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sarat dengan makna filosofis. Dalam ajaran Hindu, fase bulan mati dipandang sebagai simbol kegelapan sekaligus titik awal menuju terang. Karena itu, umat Hindu di Bali sering menjadikan Tilem sebagai waktu untuk melakukan yadnya, yakni persembahan suci kepada Tuhan, leluhur, dan alam semesta.
Selain itu, Tilem Sasih Karo diyakini menjadi saat yang tepat untuk bermeditasi dan mengheningkan pikiran. Dengan begitu, setiap individu dapat lebih mudah menemukan ketenangan batin serta memperkuat spiritualitas.
Tradisi dan Aktivitas Umat Hindu
Dalam praktik sehari-hari, umat Hindu di Bali biasanya menggelar sembahyang Tilem dengan menghaturkan banten atau sesajen sederhana. Tidak jarang pula, beberapa pura besar mengadakan upacara bersama yang diikuti oleh masyarakat sekitar.
Selain sembahyang, ada pula umat yang melakukan tapa brata seperti berpuasa, mengurangi aktivitas duniawi, hingga memilih untuk lebih banyak melakukan kontemplasi. Tradisi ini bertujuan agar jiwa menjadi lebih bersih dan siap menyongsong bulan baru.
Kalender Bali dan Kehidupan Sehari-hari
Menariknya, kalender Bali tidak hanya berfungsi sebagai penanda hari keagamaan. Sistem penanggalan ini juga menjadi acuan bagi masyarakat untuk menentukan dewasa ayu, yaitu hari baik untuk melangsungkan upacara adat, pernikahan, hingga kegiatan pertanian. Dengan demikian, keberadaan Tilem dan hari-hari penting lainnya dalam kalender Bali memiliki dampak nyata dalam kehidupan masyarakat.
Penutup
Dengan jatuhnya Tilem Sasih Karo pada 23 Agustus 2025, masyarakat Hindu di Bali kembali diingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Melalui persembahyangan dan laku spiritual, umat diharapkan mampu memperkuat hubungan dengan Tuhan sekaligus menemukan ketenangan batin.
Seperti diketahui, kalender Bali senantiasa menjadi pedoman penting yang menyatukan nilai spiritual, budaya, dan tradisi masyarakat Hindu di Pulau Dewata.
Baca Juga: Kalender Bali 25 Agustus 2025: Soma Wage Dukut dan Dewasa Ayu
Untuk berita terbaru seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali