
baliprov.org, Denpasar, 12 Agustus 2025 – Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar memicu dampak signifikan terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di aliran sungai dan saluran drainase. Data terbaru mencatat, volume sampah yang diangkut dari jalur air meningkat tajam hingga mencapai 25,42 ton hanya dalam beberapa hari terakhir.
Lonjakan Sampah Pasca-Penutupan TPA Suwung
Sejak penutupan TPA Suwung diberlakukan untuk keperluan perawatan dan pengendalian lingkungan, sejumlah armada pengangkut sampah melaporkan peningkatan muatan harian. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar menyebut, lonjakan ini terjadi karena masyarakat masih membuang sampah ke aliran air akibat keterbatasan titik pembuangan sementara.
“Rata-rata setiap harinya kami mengangkut lebih dari 5 ton sampah dari sungai. Kondisi ini jelas memprihatinkan karena berpotensi memicu banjir dan pencemaran,” ujarnya.
Dampak terhadap Lingkungan
Tidak hanya menumpuk di pinggir sungai, sampah yang terbawa arus juga mencemari perairan dan mengganggu ekosistem. Plastik sekali pakai, limbah rumah tangga, hingga sampah organik mendominasi temuan petugas di lapangan. Kondisi ini diperparah oleh minimnya kesadaran sebagian warga dalam mengelola sampah secara mandiri.
Selain itu, cuaca berawan disertai angin kencang yang melanda Bali hari ini turut mempercepat pergerakan sampah menuju muara, sehingga mengancam wilayah pesisir.
Upaya Penanggulangan
Untuk mengantisipasi dampak lebih luas, DLHK bersama relawan kebersihan mengintensifkan kegiatan pembersihan sungai. Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan antara lain:
- Penambahan armada dan personel pembersihan sungai
- Penempatan jaring penahan sampah di beberapa titik strategis
- Sosialisasi kepada warga mengenai pengelolaan sampah rumah tangga
- Penyediaan lebih banyak lokasi pembuangan sementara
Pemerintah Kota Denpasar juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu meminimalisir produksi sampah, terutama yang sulit terurai, hingga TPA Suwung kembali beroperasi penuh.
Rencana Pembukaan Kembali
Menurut jadwal, TPA Suwung akan kembali dibuka secara bertahap setelah proses pemeliharaan rampung. Pemerintah berjanji akan meningkatkan kapasitas pengelolaan, termasuk penerapan teknologi pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
“Penutupan ini memang keputusan sulit, tetapi sangat penting untuk keberlanjutan operasional TPA ke depan,” kata pejabat terkait.
Kesadaran Kolektif Jadi Kunci
Lonjakan volume sampah di sungai menjadi pengingat bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan relawan, dampak negatif penutupan TPA Suwung diharapkan dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Kemudahan di Bandara Ngurah Rai, Waktu Antrean Turis Berkurang Berkat Sistem Baru
Untuk berita terbaru seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali