
baliprov.org – Kalender Bali hari ini, Kamis (4/9/2025), bertepatan dengan Hari Pategtegan atau Wraspati Wage Watugunung dalam sistem Pawukon. Seperti biasa, kalender Bali tidak hanya menjadi penanda waktu, tetapi juga memberikan panduan melalui konsep Ala Ayuning Dewasa yang menentukan baik-buruknya hari untuk berbagai aktivitas.
Makna Hari Pategtegan
Hari Pategtegan dikenal sebagai salah satu rerainan yang memberi pesan reflektif bagi umat Hindu Bali. Dalam tradisi, hari ini menjadi momentum untuk menata kembali keseimbangan hidup antara sekala (dunia nyata) dan niskala (spiritual). Walaupun tidak sebesar Galungan atau Kuningan, perhitungan dewasa ini kerap dijadikan acuan dalam menentukan aktivitas sehari-hari, baik yang bersifat spiritual maupun praktis.
Ala Ayuning Dewasa 4 September 2025
Berdasarkan catatan kalender Bali, terdapat sejumlah penanda yang menjadi pedoman aktivitas hari ini:
- Babi Turun – Baik untuk memasang sesirep atau pelengkap dalam sesajen.
- Carik Walangati – Tidak baik untuk pernikahan (wiwaha), upacara penguburan (atiwa-tiwa/ngaben), serta pembangunan rumah.
- Kala Tampak – Tidak baik untuk melangsungkan perkawinan.
- Kala Upa – Baik untuk memulai usaha peternakan atau memelihara hewan ternak.
- Salah Wadi – Tidak dianjurkan melaksanakan Manusa Yadnya (seperti pernikahan, potong rambut, mapandes) maupun Pitra Yadnya (seperti ngaben, nyekah).
- Pararasan, Pancasuda, Ekajalaresi, Pratiti – Hadir sebagai simbol keseharian yang mencerminkan makna filosofis, seperti Aras Kembang, Tunggak Semi, Buat Suka, dan Jaramerana.
Arahan Praktis Bagi Masyarakat
Melihat kombinasi dewasa ini, masyarakat Hindu Bali dianjurkan untuk mengutamakan aktivitas yang bersifat produktif, seperti mengurus ternak atau memulai usaha agraris. Sebaliknya, pelaksanaan pernikahan, upacara besar, maupun pembangunan rumah sebaiknya ditunda karena dinilai tidak selaras dengan energi spiritual hari ini.
Dengan demikian, kalender Bali pada 4 September 2025 lebih condong mendukung aktivitas yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup sehari-hari, khususnya dalam aspek pertanian dan peternakan.
Menjaga Harmoni Sekala dan Niskala
Kalender Bali senantiasa menekankan keseimbangan antara sekala dan niskala. Pada hari ini, umat Hindu diingatkan untuk lebih fokus pada aktivitas sederhana yang menunjang kehidupan, sembari menghindari kegiatan besar yang bersifat sakral. Hal ini mencerminkan prinsip keharmonisan hidup yang menjadi landasan dalam budaya Bali.
Baca Juga: Kalender Bali 6 September 2025: Peringatan Hari Raya Saraswati
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali