
baliprov.org – Kalender Bali hari ini, Selasa (2/9/2025), menandai peringatan Paid-Paidan, sebuah rerainan yang memiliki makna tersendiri dalam tradisi masyarakat Hindu di Bali. Momentum ini bukan hanya sekadar penanda hari dalam sistem penanggalan pawukon, tetapi juga menjadi acuan dalam menjalani aktivitas spiritual maupun keseharian.
Makna Paid-Paidan
Dalam kalender Bali, Paid-Paidan dipahami sebagai salah satu hari rerainan kecil yang tetap menyimpan signifikansi. Walaupun tidak sebesar Galungan atau Kuningan, keberadaannya penting untuk menjaga keteraturan ritme kehidupan spiritual. Masyarakat Bali kerap menggunakan momen ini sebagai waktu untuk introspeksi dan menata kembali keseimbangan diri.
Selain itu, Paid-Paidan sering menjadi pengingat akan keterhubungan antara manusia dengan alam serta jagat niskala. Maka, walau tidak disertai dengan upacara besar, hari ini tetap memiliki nilai religius yang dihormati.
Panduan Ala Ayuning Dewasa 2 September 2025
Selain rerainan, kalender Bali juga memberikan panduan melalui konsep Ala Ayuning Dewasa, yakni pedoman yang menilai baik-buruknya suatu hari untuk kegiatan tertentu. Pada 2 September 2025, terdapat sejumlah catatan penting yang patut diperhatikan:
- Tidak dianjurkan melaksanakan yadnya. Hari ini tidak baik untuk melangsungkan upacara keagamaan besar, baik Manusa Yadnya seperti pernikahan maupun Pitra Yadnya seperti penguburan.
- Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru, namun tidak disarankan membuat peralatan berbahan besi.
- Kala Katemu. Cocok untuk aktivitas menangkap ikan, berburu, hingga memasang jerat.
- Kala Luang. Baik untuk pekerjaan membuat terowongan atau menanam umbi-umbian.
- Macekan Agung. Cocok dimanfaatkan dalam pembuatan benda runcing sakral seperti tombak, pengawin, atau senjata ritual.
- Pamacekan. Mendukung kegiatan mengolah sawah dan membuat peralatan penangkap ikan, tetapi tetap tidak direkomendasikan untuk pelaksanaan yadnya.
Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dengan panduan tersebut, masyarakat Bali dapat menyesuaikan aktivitas mereka sesuai dengan harmoni kosmologis. Misalnya, petani yang hendak membuka lahan baru bisa menjadikan hari ini sebagai momentum yang tepat. Begitu pula pengrajin anyaman atau pembuat peralatan tradisional dapat lebih produktif.
Namun, sebaliknya, keluarga yang merencanakan upacara pernikahan atau pengabenan sebaiknya menunda. Sebab, kepercayaan pada “tidak baiknya dewasa” dapat berdampak pada disharmoni spiritual jika tetap dilaksanakan.
Menjaga Keseimbangan
Pada akhirnya, Paid-Paidan dan panduan Ala Ayuning Dewasa mengajarkan bahwa setiap hari memiliki energi berbeda. Dengan memahami kalender Bali, masyarakat diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas sekala (nyata) dan niskala (spiritual).
Hari ini, 2 September 2025, lebih tepat digunakan untuk kegiatan praktis yang mendukung kesejahteraan hidup, sembari tetap menghormati nilai-nilai spiritual yang diwariskan leluhur.
Baca Juga: Kalender Bali 3 September 2025: Hari Urip
Untuk berita seputar Bali dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Bali