Kapal Ro-Ro KMP Tunu Pratama Jaya, dibuat pada tahun 2010 (panjang 63 m, lebar 12 m), berangkat dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) pada Rabu, 2 Juli 2025, sekitar pukul 22.56 WIB, menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali).
Sekitar pukul 23.20 WIB, nahkoda mengirim sinyal darurat karena mengalami kebocoran di ruang mesin, sempat blackout listrik pada pukul 00.19 WITA, lalu kapal terbalik dan tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB di perairan Cekik, dekat Gilimanuk.
Penumpang & Barang Bawaan
Total manifest: 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.
Korban & Proses Penyelamatan
Hingga Kamis pagi (3 Juli):
23 orang berhasil diselamatkan, termasuk 4 orang (1 kru Kepala Kamar Mesin & 3 penumpang) yang sempat menggunakan sekoci.
4 orang meninggal dunia, termasuk 2 ditemukan Kamis pagi, dan 2 sebelumnya. Jasad dievakuasi ke RSUD Negara dan RSUD Jembrana.
38 orang masih hilang, dengan fokus pencarian berlanjut di laut Selat Bali.
Kondisi Operasi SAR
Pencarian dilakukan sejak malam hari menggunakan 9 kapal, termasuk 2 tugboats dan beberapa RIB, serta dukungan dari tim Basarnas Denpasar, Surabaya, Polairud, TNI AL, dan instansi terkait lainnya.
Tantangan besar di lapangan: gelombang tinggi hingga 2–2,5 m, minimnya pencahayaan, serta kondisi laut yang bergelora.
Faktor Penyebab & Kondisi
Kapal diperkirakan mengalami kebocoran mesin, kemudian kehilangan daya (blackout), sebelum akhirnya tenggelam dan terbalik.
Faktor cuaca dan kondisi perairan—dengan ombak hingga 2,5 m—disebut sangat mempersulit upaya penyelamatan.
Tindak Lanjut & Imbauan
Pencarian masih intens berlanjut hingga seluruh korban ditemukan; tim SAR dijadwalkan kembali memasuki area kejadian siang dan malam hari.
Tim investigasi (Basarnas, KSOP, BMKG, Polri) akan mendalami kronologi, kondisi kapal, muatan, dan protokol keselamatan yang diterapkan pada kapal tersebut.
Otoritas berwenang diharapkan segera mengumumkan rekomendasi keselamatan & perbaikan sistem terkait operasional feri Ro-Ro di perairan Indonesia.